Review: Taman Bintaro Xchange (BXchange)

Hari minggu pagi kemarin, rencana awalnya mau coba ajak Sekar berenang di kolam renang umum. Tapiiiii, baru inget kalau saya masih haid *tepokjidat*. Akhirnya, coba cari alternatif lain buat keluar rumah pagi-pagi, saya ajak ayah buat jalan pagi di taman Mall Bintaro Xchange (BXc).

Mall ini adalah mall terbesar di Bintaro, dari segi bangunan, maupun ruang terbuka hijaunya. Dua kali ke BXc siang hari, selalu senang liat tamannya yang luas banget itu, dan niat suatu saat bakal ajak Sekar untuk lari-larian di sana. Nah, gimana akhirnya setelah sampai di sana?

Kesan pertama: rame ya?? Ternyata rame loh… Saya ga nyangka seramai itu. Walaupun rame, tapi enak. Karena rame nya bukan kayak manusia cendol di Ancol. Ramai dalam artian, banyak ternyata yang rela bangun pagi2 buat olah raga ya, hahahaha (tutup muka :p). Karena area terbuka nya luaaaaaaass banget, jd walaupun rame banyak orang, tp ga sesak.

Secara umum saya bagi areanya ke dua bagian, area pertama adalah taman yang menempel langsung dengan Mall. Di sini, terlihat ada panggung yang di atasnya berdiri instruktur senam aerobik, yang manaa pesertanya buanyak! Seneng deh liatnya, mulai dari anak SD sampe nenek-nenek semangat olah raga. Jadi pengen ikutan tapi pengen doang.

bxc2

Di area ini banyak hiasan menarik yang mempercantik area taman, seperti lollipop warna warni, dan christmast ice cream. Intinya tamannya seru, ga polos-polos ajah.

bxc6

bxc7

Kemudian di sebelah area taman yang menempel mall, ada jalan setapak yang cukup lebar yang memisahkan dengan area kedua, yaitu lapangan yang luas dengan jogging track mengelilinginya. Saya suka sekali dengan jalanan ini karena selain lebaarr, sangat terawat dengan pepohonan hias cantik di kanan-kirinya. Mudah-mudahan terus tertata apik sampai kapanpun ya, Bintaroo…

bxc3

bxc5

Foto terakhir di atas, posisi kami ada di jalanan setapak tersebut dengan pemandangan di belakangnya adalah area kedua yaitu lapangan luas. Lapangannya luaaaaaass banget, di lapangan saya liat ada yang main bola, badminton, bahkan sekedar duduk-duduk santai. Jogging track nya pun difasilitasi dengan baik dan rapih.

bxc9bxc10

Overall, seneng banget sih kesini. Setelah taman bundaran bintaro digusur untuk keperluan fly over, akhirnya ada fasilitas umum pengganti yang jauh lebih baik dan lebih layak untuk warga Bintaro berolahraga.

Apa akan kesini lagi? Pastinya dong! tapi nunggu dulu niat bangun pagi di hari libur nya dateng lagi entah kapan

:p

Review: Nursery Room KALCare AEON Mall

Tanggal merah libur Maulid Nabi kemarin, saya dan rombongan keluarga suami jalan-jalan ke AEON Mall BSD, yang lagi ngehits ituh… Tapi saya ga bisa cerita banyak nih tentang Mall nya sendiri, karena yaaa kemaren jalannya agak kurang bebas karena ramean. Ujung2nya ga lama-lama di sana, udah pada minta pulang, bahkan makan siang di sana pun nggak. Jadi karena ga banyak yang dilakuin selain belanja sendal jepitnya Sekar dan keset yang lagi diskon di dept. store AEON nya, belanja gantungan handuk di Daiso, dan cuci mata di JSYK, ga banyak juga yang bisa diceritain tentang AEON.

Tapiiiii, yang nyangkut banget di hati waktu kemaren ke AEON justru Nursery room-nya KALCare nya Kalbe Nutrition. Jadi, ditengah-tengah perbelanjaan di Daiso, si anak bayik mulai cranky nyebut-nyebut “enen…enen…nenen…”. Yowes lah ya, abis bayar belanjaan, keluar daiso, cari petugas terdekat nanyain ada tempat menyusui atau nggak. Dan petugas kebersihan yang saya tanya saat itu, bilang ada di lantai 3. Sedangkan posisi kami saat itu di lantai 2. Karena malas nyari lift buat ke atas, dan tadi waktu di dept store AEON kids section Lt.2 sempet liat ada nursery room nya KALCare di sebalah Kidzoona, akhirnya saya putusin, coba ke KALCare aja deh daripada naek ke atas nyari-nyari lagi.

Caroline Adenan - AEON Mall 18

Caroline Adenan - AEON Mall 19

Kedua gambar diambil dari sini karena lupa ga foto bagian depan nya, hehehe. Tapi foto lainnya dokpri 😉

Jadi, lokasi KALCare milik Kalbe ini terletak di lantai 2 AEON Mall, terletak di dalam dept. store AEON kids section, persissss di sebelah Kidzoona. Kalau dilihat tagline nya, KALCare : Pregnancy & Children Development Centre, seharusnya sih tempat ini lebih dari sekedar nursery room. Bahkan nursery room, kayaknya hanya salah satu fasilitas dari keseluruhan fungsi utama. Asumsinya sih mereka selain jualan produk-produk KALBE, juga menyediakan para ahli di bidang-bidang tersebut yang bisa diajak konsultasi kali yaa…

Tapi berhubung urgensi saya pada saat itu adalah buka gentong susu, tanpa malu-malu langsung nyamperin Mba-mba di belakang konter meja yang saya asumsikan sebagai para ahli tersebut, dan bertanya “Mba, ruang nursery nya boleh dipakai kan?” Harus nanya dulu lah yaaa, takutnya kan klo mau pake harus beli produk dulu, hehehehe. Untungnya mba nya langsung bilang boleh. Kemudian masuk deh ke ruangan yang judulnya Nursery Room.

Ketika masuk, pemandangan pertama yang dilihat persis di depan mata adalah bilik-bilik menyusui. Saya nggak hitung persisnya, tapi kayaknya ada 3-4 bilik yang disediakan. Biliknya cukup besar, bahkan stroller pun muat masuk ke dalam bilik. Di dalam bilik disediakan sofa yang cukup untuk duduk dua orang dewasa, dan bilik ditutup dengan gorden berwarna champagne.

DSC_0539

Selain bilik menyusui, ketika kita masuk ke ruang nursery dan menolehkan kepala ke sisi kanan, akan terlihat fasilitas tempat parkir stroller yang ga saya sadari sebelumnya karena buru-buru bawa stroler & Sekar masuk bilik biar langsung nenen,  dan di sebelah tempat parkir, ada fasilitas tempat mengganti popok bayi.

DSC_0540

DSC_0541

Fasilitas lain yang terlihat di dalam ruangan, tepatnya di sisi serong kanan ruangan, adalah area kebersihan yang terdiri dari tempat sampah biasa, wastafel,tempat sampah khusus diaper (yang mana bila ingin buang popok bekas pakai harus sudah dibungkus plastik), dan toilet khusus anak yang sudah didesain sedemikian rupa.

DSC_0542

Dan fasilitas terakhir yang tidak kalah penting, yang berada di sebelah kiri ruangan, adalah area untuk membersihkan botol bayi dan dilengkapi dispenser air panas untuk membuat susu formula.

DSC_0543

Secara keseluruhan, saya sangat, sangat, sangat kagum akan konsep yang dibuat oleh PR nya KALBE. Mereka ga cuman jualan produk, tapi dikemas dengan merangkul pasar utamanya mereka, yakni para ibu-ibu beranak, dan memberikan fasilitas super lengkap! Padahal saya “baru” nyobain nursery nya aja loh. Sedangkan disitu masih ada fasilitas lain seperti playroom untuk anak-anak, dan tentunya fasilitas konsultasi kesehatan kehamilan dan tumbuh kembang anak.

Saya pribadi merasa sangat terbantu dengan fasilitas nursery lengkap yang disediakan KALCare. Dibandingkan nursery roomnya Mall bintaro Xchange yang pernah saya cobain, ini mah jauh banget kayak langit dan bumi. Secara di BXc dulu mau nyusuin aja mesti ngantri gantian sama ibu-ibu lain 😦

Anyway, kudos to KALBE! Semoga KALCare bisa tersedia di setiap Mall di Indonesia ya, jadi semakin banyak ibu-ibu yang merasa terbantu 😀

Jalan-jalan ke IKEA Alam Sutera

20151209213612

AKHIRNYAAA!

Sebagai bagian dari kelas-menengah-ngehe yang kekinian, saya udah ngidam lamaaaa beneeer bisa menyambangi supermarket perabotan asal Swedia ini. Pemicu utamanya ya ga lain ga bukan karena punya rumah baru dong, hehehe. Tapi karena satu dan lain hal, baru keturutan maen ke negeri Alam Sutera kemarin pas libur Pilkada. So, gimana kesan saya tentang IKEA?

Saya berangkat serombongan bertujuh, Saya-Sekar-Si Ayah-Ibu Mertua-Bapak Mertua-Kakak Ipar-Adik Ipar. Jalan dari Ciputat sekitar 9.30 pagi, sampai di IKEA jam 10.10 wib. Ternyata, saya yang dari Ciputat aja, ngerasa lumayan jauh yaaa ke Alam Sutera. Walaupun jalannya lurus doang, dan gak macet, tapi berasa lloh jauhnyaaaa…Sampe di sana, kesan pertama: luas yaaaaa. Iyah, norak banget yah, haahahaha. Setelah turun dari mobil, masuklah kita ke dalam gedung. Karena kita parkir di basement, jadi kita naik lift dulu dua kali, baru masuk ke area Lt.2 tempat display.

Bagi yang belum pernah ke IKEA dan belum tau, Ikea terbagi ke dalam 2 lantai. Lantai 2 area display dan showroom. Di lantai ini, kita bisa lihat furnitur yang di jual oleh IKEA, dalam kondisi setting-an rumah/apartemen. Selain bisa memastikan bentuk dan kondisi barang, kita juga bisa cari-cari inspirasi untuk desain interior rumah kita.

Ketika pertama masuk di lantai 2, kita disambut tumpukan kantung IKEA warna kuning, yang adalah kantong belanja. Dan kita juga disambut oleh papan penjelasan cara pembelian barang di Ikea. Berbeda dengan supermarket di Indonesia pada umumnya, Ikea konsepnya self service. IKEA menyediakan kertas dan pensil, yang dapat digunakan untuk mencatat barang2 apa saja yang kita inginkan, selama kita melihat-lihat area display.

Pada setiap barang yang ditaruh di area display, ada price tag yang menuliskan penjelasan detil barang (harga, ukuran, dll), dan lokasi di mana kita bisa mengambil barang. Barang-barang perintilan kecil umumnya bisa kita ambil di showroom Lt.2 maupun di “gudang” Lt.1. Namun untuk furnitur besar, praktis hanya bisa di ambil di market hall Lt.1. Lantai 2 IKEA didesain sedemikian rupa, sehingga agar para pengunjung diarahkan mengikuti jalur melewati seluruh area display. Dan diakhir area display, ada restoran IKEA yang terkenal dengan sweddish meatball-nya. Sayangnya kemarin tidak sempat mampir dan nyobain karena PENUH SEKALI.

AqSJ4Gg7-lC3Xt_m4ugz5rqis_AsjUgssRdFkFEE7CM2.jpg

Jadi, kesan saya tentang lantai 2 IKEA bagaimana? Kayak wahana hiburan. Hehehehe. Pertama, karena Ikea rameeeeeeeee bener yaaa. Kemudian karena dibikin satu jalur, yang mengingatkan saya akan Taman Safari Indonesia. Karena rame+sejalur, akibatnya adalah sering macet. Orang di depan saya berenti seenaknya aja gitu, ngalangin jalan. Tapi, secara pengaturan dan pemilihan barang-barang yang dipajang, saya sukaaa. Seneng aja liat-liat barang bagus dan lucu. Liat doang loh ya, beli mah belum tentu. Hahahaha

Okeh, lanjut ke Lantai 1 ya. Berhubung kemarin selesai di lantai 2 itu jam menunjukkan kam 12 kurang, dan anak bayi udah rewel, praktis kita ga ngapa-ngapain di lantai 1, selain jalan ngebut menuju kasir. Sama kayak lantai2, lantai 1 juga dibuat satu jalur searah. Namun untungnyaa entah di bagian mana, ada papan penunjuk jalan short cut, ya langsung lah kita ambil, biar cepet sampe ke kasir. Sepanjang perjalanan, kita diarahkan lewat ke gudang barang2 perintilan dulu, baru terakhir ada area market hall, tempat ngambil paketan furnitur besar, persis sebelum kasir. Market hall ini gedeeee, luaaaas, menjulang tinggi. Ohya, di sini adalah lokasi wajib foto buat naik instagram, hahahaa *penting banget*.

Av0921a_QLouQSaejpSvRmkaLhlhbZL-nTHct2_c2XPV

Akhirnya, setelah ngelewatin market hall, sampe deh di kasir. FYI, karyawan Ikea punya privilege diskon 10% untuk pembelian setiap barang. Keuntungan diskon tadi bisa dipake siapapun, sodara-tetangga-temennya, selama si karyawan dan ID card nya hadir di depan kasir pada saat pembelian. Berhubung saya punya temen yang kerja di Ikea, sayang dong kalo g dipergunakan, hehehe. Jadi sebelom ke kasir, kita telepon dulu deh tante Ayu minta diskon :p Ini di bawah foto Sekar lagi nungguin tante Ayu 😉

AtmZrIdt1pln6m_k5XuN6wTCpjZreOipfHwK4OSU99io

Setelah tante Ayu dateng, kita ke kasir. Total belanjaan rombongan 420ribuan, lumayaannn dapet diskon 42 ribu, hahahaha. Ohiya satu lagi, Ikea tidak menyediakan kantong plastik. Jadi, jangan lupa bawa kantung buat menaruh barang belanjaan ya, atau bisa beli kantung Ikea seharga Rp. 9.900,-

Jika ada yang penasaran, ini barang-barang yang saya beli di Ikea:

  • Bygel Rail 55cm 2 buah, @29.900
  • Bygel s-hook, 1 buah, @9.900
  • Bekvam Spice Rack 2 buah, @79.900
  • Tatakan Panas 1 buah, @29.900

Gak banyak kaaan? Iya, tapi pulang dari situ jadi pengen beli yang laen, hahaha.

Kalo barang-barang yang dibeli Ibu dan kakak ipar:

  • ikea kalas mug 1 set, @29.900
  • ikea kalas bowl 1 set, @29.900
  • ikea kalas plate 2 set, @29.900
  • ikea kalas cutlery 1 set, @29.900
  • bygel container 1 buah, @9.900

Tips dari saya, lebih baik cek-cek ombak di website mereka dulu sebelum ke Ikea. Websitenya super lengkap. Kalau udah tau mau beli apa, dicatat. Sehingga ketika sampai, di lantai 2 hanya memastikan kondisi barang seperti apa, dan bisa langsung ke lantai 1 untuk ambil barang.

Jadi, bakal balik lagi ga saya ke IKEA? Kalau ada waktu dan uang, saya pasti balik. Hahahaha ;p