AKHIRNYAAA!
Sebagai bagian dari kelas-menengah-ngehe yang kekinian, saya udah ngidam lamaaaa beneeer bisa menyambangi supermarket perabotan asal Swedia ini. Pemicu utamanya ya ga lain ga bukan karena punya rumah baru dong, hehehe. Tapi karena satu dan lain hal, baru keturutan maen ke negeri Alam Sutera kemarin pas libur Pilkada. So, gimana kesan saya tentang IKEA?
Saya berangkat serombongan bertujuh, Saya-Sekar-Si Ayah-Ibu Mertua-Bapak Mertua-Kakak Ipar-Adik Ipar. Jalan dari Ciputat sekitar 9.30 pagi, sampai di IKEA jam 10.10 wib. Ternyata, saya yang dari Ciputat aja, ngerasa lumayan jauh yaaa ke Alam Sutera. Walaupun jalannya lurus doang, dan gak macet, tapi berasa lloh jauhnyaaaa…Sampe di sana, kesan pertama: luas yaaaaa. Iyah, norak banget yah, haahahaha. Setelah turun dari mobil, masuklah kita ke dalam gedung. Karena kita parkir di basement, jadi kita naik lift dulu dua kali, baru masuk ke area Lt.2 tempat display.
Bagi yang belum pernah ke IKEA dan belum tau, Ikea terbagi ke dalam 2 lantai. Lantai 2 area display dan showroom. Di lantai ini, kita bisa lihat furnitur yang di jual oleh IKEA, dalam kondisi setting-an rumah/apartemen. Selain bisa memastikan bentuk dan kondisi barang, kita juga bisa cari-cari inspirasi untuk desain interior rumah kita.
Ketika pertama masuk di lantai 2, kita disambut tumpukan kantung IKEA warna kuning, yang adalah kantong belanja. Dan kita juga disambut oleh papan penjelasan cara pembelian barang di Ikea. Berbeda dengan supermarket di Indonesia pada umumnya, Ikea konsepnya self service. IKEA menyediakan kertas dan pensil, yang dapat digunakan untuk mencatat barang2 apa saja yang kita inginkan, selama kita melihat-lihat area display.
Pada setiap barang yang ditaruh di area display, ada price tag yang menuliskan penjelasan detil barang (harga, ukuran, dll), dan lokasi di mana kita bisa mengambil barang. Barang-barang perintilan kecil umumnya bisa kita ambil di showroom Lt.2 maupun di “gudang” Lt.1. Namun untuk furnitur besar, praktis hanya bisa di ambil di market hall Lt.1. Lantai 2 IKEA didesain sedemikian rupa, sehingga agar para pengunjung diarahkan mengikuti jalur melewati seluruh area display. Dan diakhir area display, ada restoran IKEA yang terkenal dengan sweddish meatball-nya. Sayangnya kemarin tidak sempat mampir dan nyobain karena PENUH SEKALI.
Jadi, kesan saya tentang lantai 2 IKEA bagaimana? Kayak wahana hiburan. Hehehehe. Pertama, karena Ikea rameeeeeeeee bener yaaa. Kemudian karena dibikin satu jalur, yang mengingatkan saya akan Taman Safari Indonesia. Karena rame+sejalur, akibatnya adalah sering macet. Orang di depan saya berenti seenaknya aja gitu, ngalangin jalan. Tapi, secara pengaturan dan pemilihan barang-barang yang dipajang, saya sukaaa. Seneng aja liat-liat barang bagus dan lucu. Liat doang loh ya, beli mah belum tentu. Hahahaha
Okeh, lanjut ke Lantai 1 ya. Berhubung kemarin selesai di lantai 2 itu jam menunjukkan kam 12 kurang, dan anak bayi udah rewel, praktis kita ga ngapa-ngapain di lantai 1, selain jalan ngebut menuju kasir. Sama kayak lantai2, lantai 1 juga dibuat satu jalur searah. Namun untungnyaa entah di bagian mana, ada papan penunjuk jalan short cut, ya langsung lah kita ambil, biar cepet sampe ke kasir. Sepanjang perjalanan, kita diarahkan lewat ke gudang barang2 perintilan dulu, baru terakhir ada area market hall, tempat ngambil paketan furnitur besar, persis sebelum kasir. Market hall ini gedeeee, luaaaas, menjulang tinggi. Ohya, di sini adalah lokasi wajib foto buat naik instagram, hahahaa *penting banget*.
Akhirnya, setelah ngelewatin market hall, sampe deh di kasir. FYI, karyawan Ikea punya privilege diskon 10% untuk pembelian setiap barang. Keuntungan diskon tadi bisa dipake siapapun, sodara-tetangga-temennya, selama si karyawan dan ID card nya hadir di depan kasir pada saat pembelian. Berhubung saya punya temen yang kerja di Ikea, sayang dong kalo g dipergunakan, hehehe. Jadi sebelom ke kasir, kita telepon dulu deh tante Ayu minta diskon :p Ini di bawah foto Sekar lagi nungguin tante Ayu 😉
Setelah tante Ayu dateng, kita ke kasir. Total belanjaan rombongan 420ribuan, lumayaannn dapet diskon 42 ribu, hahahaha. Ohiya satu lagi, Ikea tidak menyediakan kantong plastik. Jadi, jangan lupa bawa kantung buat menaruh barang belanjaan ya, atau bisa beli kantung Ikea seharga Rp. 9.900,-
Jika ada yang penasaran, ini barang-barang yang saya beli di Ikea:
- Bygel Rail 55cm 2 buah, @29.900
- Bygel s-hook, 1 buah, @9.900
- Bekvam Spice Rack 2 buah, @79.900
- Tatakan Panas 1 buah, @29.900
Gak banyak kaaan? Iya, tapi pulang dari situ jadi pengen beli yang laen, hahaha.
Kalo barang-barang yang dibeli Ibu dan kakak ipar:
- ikea kalas mug 1 set, @29.900
- ikea kalas bowl 1 set, @29.900
- ikea kalas plate 2 set, @29.900
- ikea kalas cutlery 1 set, @29.900
- bygel container 1 buah, @9.900
Tips dari saya, lebih baik cek-cek ombak di website mereka dulu sebelum ke Ikea. Websitenya super lengkap. Kalau udah tau mau beli apa, dicatat. Sehingga ketika sampai, di lantai 2 hanya memastikan kondisi barang seperti apa, dan bisa langsung ke lantai 1 untuk ambil barang.
Jadi, bakal balik lagi ga saya ke IKEA? Kalau ada waktu dan uang, saya pasti balik. Hahahaha ;p